Survei kepuasan pengguna lulusan merupakan survei yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan bagi pengguna lulusan institusi tersebut (alumni dari institusi bekerja untuk pengguna). Survei ini bertujuan untuk mengukur kualitas lulusan dilihat dari sudut pandang pengguna lulusan, yaitu apakah kualitas lulusan yang dihasilkan olej institusi Pendidikan yang bersangkutan sesuai seperti yang dibutuhkan oleh pengguna. Tingkat kepuasan yang tinggi yang diberikan oleh pengguna lulusan adalah salah satu indikator keberhasilan proses pendidikan dalam institusi pendidikan tersebut. Survei kepuasan pengguna ini sangat dibutuhkan dalam proses akreditasi institusi misalnya dalam aspek penilaian employer reputation maupun perbaikan penyeluruh dari proses pendidikan baik kurikulum, arah pengembangan universitas dan pembinaan softskill mahasiswa. Jika dilihat dari sisi pendekatan bisnis, survei kepuasan pengguna lulusan ini sama seperti survei yang dilakukan oleh produsen untuk konsumen (customer).
Tingkat kepuasan yang tinggi dari pelanggan adalah ukuran yang kuat dari ketahanan, kepatuhan, dan kunjungan ulang pembeli atau pelanggan. Namun demikian, membandingan antara pendidikan dan bisnis bukanlah hal yang tepat karena pada dasarnya pendidikan dan bisnis adalah dua hal yang berbeda. Mendidik bukan hanya mengajarkan tentang kompetensi dan namun juga membangun karakter. Hasil proses pendidikannya yang baik akan menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter atau dalam bahasa lain memiliki keseimbangan antara softskill dan hardskill.
Gambar 1. Asal Instansi Responden Pengguna Lulusan Teknik Sipil UNAND tahun 2018-2020
Berdasarkan hasil survey kepuasaan pengguna lulusan yang dilakukan kepada 154 responden dengan komposisi pada Gambar 1 terhadap 7 aspek penilaian lulusan, memiliki hasil yang “Baik” hingga “Sangat Baik” lebih dari 70%. Selanjutnya, tidak ada pengguna lulusan yang menilai 7 aspek tersebut dengan penilaian “Kurang”. Kepuasaan pengguna terhadap aspek “Etika” merupakan aspek yang paling tertinggi penilaiannya, dilanjutkan dengan aspek “Keahlian Bidang Ilmu” dan “Kerjasama dalam Tim”. Namun, kurang dari 40 % penilaian terhadap aspek-aspek “Kemampuan Bahasa Asing”, “Pengembangan Diri” dan “Kemampuan Berkomunikasi” mendapatkan nilai “Sangat Baik”. Penilaian “Cukup” dengan persentase sebesar 20.93% berada pada aspek “Kemampuan Bahasa Asing”. Oleh sebab itu, mahasiswa dan alumni Teknik Sipil UNAND disarankan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris baik menggunakan sarana dan prasarana pendukung internal maupun eksternal.
Berdasarkan hasil tersebut, Departemen berkomitmen untuk meningkatkan 7 aspek kepuasan pengguna lulusan Teknik Sipil UNAND tersebut melalui pengembangan program-program kepada mahasiswa selama berkuliah secara masif, terutama menunjang kemampuan dalam bahasa asing, terutama Bahasa Inggris. Indikator tersebut dapat didukung dengan menerapkan nilai skor minimal TOEFL sebagai salah satu syarat untuk mendaftar sidang Tugas Akhir. Selain itu, inklusifitas dan intesitas metode presentasi akan dikembangkan ke dalam setiap aktifitas pembelajaran mata kuliah untuk menunjang aspek dalam berkomunikasi. Untuk aspek pengembangan diri, departemen akan mempersiapkan lulusan agar memiliki kemampuan secara psikomotorik melalui seminar berkelanjutan di luar dari aktifitas pembelajaran melalui intrakurikuler dan ekstrakurikuler pada himpunan maupun unit kegiatan mahasiswa yang ada di Fakultas Teknik hingga Universitas Andalas.
Gambar 2. Hasil Survey Kepuasan Pengguna Lulusan Teknik Sipil UNAND Tahun 2018-2020